
Kenapa Gusi Bisa Berdarah saat Sikat Gigi?
Kalau gusi tiba-tiba berdarah saat kamu menyikat gigi, jangan panik—tapi juga jangan diabaikan. Secara medis, gusi berdarah saat sikat gigi sering menjadi tanda awal radang gusi atau gingivitis.
Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah di jaringan gusi menjadi rapuh akibat peradangan. Penyebab utamanya adalah penumpukan plak dan karang gigi di sepanjang garis gusi, yang memicu iritasi dan membuat gusi lebih mudah berdarah.
Penyebab Utama Gusi Berdarah
Beberapa penyebab gusi berdarah yang paling umum meliputi:
- Penumpukan plak dan karang gigi. Plak yang tidak dibersihkan dapat mengeras menjadi karang gigi, mengiritasi jaringan gusi, dan menyebabkan perdarahan.
- Teknik sikat gigi yang salah. Menyikat terlalu keras atau memakai sikat berbulu kasar bisa melukai gusi.
- Kebersihan mulut yang buruk. Jarang menyikat gigi atau tidak menggunakan benang gigi membuat bakteri berkembang lebih cepat.
Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari dan rutin scaling setiap 6 bulan bisa membantu mencegah gusi berdarah.
Faktor Lain yang Bisa Memicu Gusi Berdarah
Selain faktor lokal, kondisi tubuh tertentu juga bisa memperburuk perdarahan gusi, seperti:
- Kekurangan vitamin C dan vitamin K, yang berperan penting dalam menjaga kekuatan jaringan dan proses pembekuan darah.
- Perubahan hormon selama kehamilan, yang membuat gusi lebih mudah meradang dan berdarah.
- Penggunaan obat tertentu, seperti pengencer darah.
- Kebiasaan tidak sehat seperti merokok, kurang tidur, dan stres juga bisa memperburuk kesehatan gusi.
Cara Mengatasi Gusi Berdarah
Kalau kamu mengalami gusi berdarah saat sikat gigi, beberapa langkah ini bisa membantu:
- Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan sikat dengan tekanan ringan.
- Menyikat gigi 2 kali sehari dan bersihkan sela-sela dengan benang gigi atau water flosser.
- Gunakan obat kumur antiseptik untuk mengurangi bakteri penyebab radang.
- Rutin scaling di dokter gigi setiap 6 bulan untuk membersihkan karang gigi yang tidak bisa hilang dengan sikat biasa.
- Konsumsi makanan tinggi vitamin C dan K untuk memperkuat jaringan gusi.
Kapan Harus ke Dokter Gigi?
Kalau perdarahan gusi terus muncul setiap kali sikat gigi, disertai bengkak, nyeri, atau gigi terasa goyang, itu tanda bahwa masalahnya lebih dari sekadar peradangan gusi ringan. Kondisi seperti ini bisa mengarah pada periodontitis, yaitu infeksi gusi dan jaringan penyangga gigi yang bisa menyebabkan gigi tanggal kalau dibiarkan.
Jadi, jangan tunggu sampai parah ya, Confi People. Lebih baik segera periksa dan lakukan perawatan profesional ke dokter gigi di Confidental Care.
Tips Mencegah Gusi Berdarah
Supaya gusi tetap sehat dan perdarahan tidak terulang:
- Sikat gigi dua kali sehari dengan teknik lembut dan waktu yang tepat (setelah sarapan dan sebelum tidur).
- Gunakan benang gigi setiap hari.
- Konsumsi makanan bergizi dan tinggi vitamin.
- Hindari stres dan tidur cukup.
- Rutin kontrol ke ConfiDental Care untuk memastikan kondisi gusi tetap optimal.
Kesimpulan
Gusi berdarah saat sikat gigi bukan hal yang bisa diabaikan karena ini tanda bahwa gusi sedang tidak sehat dan butuh perhatian ekstra. Dengan menjaga kebersihan mulut, memperbaiki kebiasaan menyikat gigi, serta rutin perawatan di Confidental Care, dapat membantumu menjaga kesehatan gusi dan gigi agar senyum tetap sehat dan percaya diri setiap hari.
Referensi:
- James, L. (2022). Bleeding gums: Cause and treatment. Journal of Dental Research and Practice, 4(1), 5. https://www.iomcworld.org/articles/bleeding-gums-cause-and-treatment.pdf
- Wong, T. Y., Tsang, Y. C., Yeung, K. W. S., & Leung, W. K. (2022). Self-Reported Gum Bleeding, Perception, Knowledge, and Behavior in Working-Age Hong Kong Chinese-A Cross-Sectional Study. International journal of environmental research and public health, 19(9), 5749. https://doi.org/10.3390/ijerph19095749
- Kunawi, D. A., Hadi, S., & Ulfah, S. F. (2024). The relationship between tooth brushing methods and gum bleeding among the elderly at Posyandu Lansia in Surabaya. Indonesian Journal of Allied Health Sciences and Technology, 4(4). https://doi.org/10.35882/ijahst.v4i4.380