WE ARE OPEN EVERY DAY  09:00 – 21:00

Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga yang biasanya tumbuh pada usia 17–25 tahun. Karena letaknya di bagian paling belakang, sering kali tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh sempurna.
Ilustrasi Impaksi Gigi Bungsu

 

Apa Itu Impaksi Gigi Bungsu?

Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga yang biasanya tumbuh pada usia 17–25 tahun. Karena letaknya di bagian paling belakang, sering kali tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh sempurna. Akibatnya, gigi bisa terjebak dalam gusi atau tulang rahang, dan kondisi ini disebut impaksi gigi bungsu.

Penyebab impaksi gigi biasanya karena ukuran rahang yang kecil, posisi gigi miring, atau gusi yang menutup sebagian gigi. Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai keluhan, mulai dari nyeri ringan hingga komplikasi serius jika tidak segera ditangani.

 

Gejala Umum Impaksi Gigi Bungsu

Tidak semua orang mengalami masalah saat gigi bungsu tumbuh. Namun pada kasus impaksi, beberapa ciri-ciri impaksi gigi yang umum muncul antara lain:

Jika gejala di atas muncul berulang kali, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter gigi. Deteksi dini sangat penting agar komplikasi bisa dicegah.

 

Jenis-Jenis Posisi Impaksi Gigi Bungsu

Berdasarkan posisinya, impaksi gigi bungsu terbagi menjadi:

 

Bahaya Impaksi Gigi Jika Dibiarkan

Jika tidak segera ditangani, impaksi gigi bungsu dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, di antaranya:

  1. Gigi sebelahnya berisiko berlubang
    • Gigi bungsu yang miring dapat menekan gigi di depannya, membuat area tersebut sulit dibersihkan. Akibatnya, sisa makanan dan plak mudah menumpuk sehingga gigi sebelahnya lebih rentan mengalami karies (gigi berlubang).
  2. Infeksi dan abses
    • Impaksi gigi bungsu dapat menyebabkan infeksi pada gusi. Jika berlanjut, bisa terbentuk abses (kantung nanah) yang memicu nyeri hebat, bau mulut, hingga pembengkakan pada wajah.
  3. Terbentuknya kista
    • Di sekitar gigi bungsu yang terjebak bisa berkembang kista, yaitu kantung berisi cairan. Jika tidak diatasi, kista dapat merusak jaringan sekitarnya, termasuk tulang rahang.
  4. Periodontitis lokal
    • Gusi di sekitar gigi bungsu yang impaksi sering mengalami peradangan kronis. Kondisi ini dikenal sebagai periodontitis lokal, yang dapat menyebabkan gusi bengkak, nyeri, bahkan kerusakan jaringan penyangga gigi.

 

Kapan Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Tidak semua gigi bungsu wajib dioperasi. Namun, gigi bungsu harus dicabut jika:

Dalam kasus seperti ini, dokter biasanya menyarankan odontektomi (operasi kecil pencabutan gigi bungsu) untuk mencegah masalah berulang.

 

Kesimpulan

Gejala gigi bungsu tumbuh yang impaksi bisa berupa nyeri rahang, gusi bengkak, bau mulut, hingga sakit kepala. Jika tidak ditangani, bahaya impaksi gigi meliputi infeksi, abses, bahkan kista.

Solusi terbaik adalah pemeriksaan rutin ke dokter gigi dengan rontgen panoramik untuk memantau posisi gigi. Dari hasil pemeriksaan, dokter bisa menentukan kapan gigi bungsu harus dicabut lewat prosedur odontektomi.

Jangan tunggu sampai sakit makin parah, segera konsultasi ke ConfiDental terdekat untuk perawatan yang tepat.

 

Referensi:

  1. Muhsin, H., & Brizuela, M. (2023). Oral surgery, extraction of mandibular third molars. In StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK587405/
  2. Tenrilili, A., Yunus, B., & Rahman, F. (2023). Third molar impaction prevalence and pattern: A panoramic radiography investigation. Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI), 7(1), 9–14. https://doi.org/10.32793/jrdi.v7i1.951

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *