WE ARE OPEN EVERY DAY  09:00 – 21:00

Sering merasa ngilu saat minum minuman dingin? Bisa jadi gigi kamu sensitif. Pahami 7 penyebabnya, mulai dari cara sikat gigi yang salah hingga stres hingga cara mengatasinya.
Gigi Sensitif akibat minuman dingin

 

Apa Itu Gigi Sensitif?

Gigi sensitif adalah kondisi ketika gigi terasa nyeri atau ngilu saat terpapar rangsangan seperti makanan/minuman panas, dingin, manis, asam, atau bahkan udara. Sensasi ini biasanya muncul karena lapisan pelindung gigi (email) menipis atau akar gigi terekspos, sehingga rangsangan lebih mudah mencapai saraf.

Kalau kamu bertanya-tanya kenapa gigi tiba-tiba ngilu, salah satu penyebabnya adalah kerusakan pada lapisan gigi atau penurunan gusi yang membuat akar gigi terbuka. Akibatnya, saraf gigi jadi lebih sensitif terhadap suhu, tekanan, dan rasa. Beberapa kebiasaan sepele seperti menyikat gigi terlalu keras atau sering makan makanan penyebab gigi sensitif bisa memicu masalah ini.

 

Simak 7 penyebab gigi sensitif dan ngilu yang sering terjadi berikut ini: 

Tekanan berlebihan saat menyikat gigi bisa mengikis lapisan email gigi dan menyebabkan sensitivitas. Solusinya, Confi People bisa menggunakan sikat berbulu lembut dan teknik menyikat yang benar.

Minuman berkarbonasi, jeruk, lemon, dan cuka bisa mengikis lapisan gigi. Oleh karena itu, batasi konsumsi dan bilas mulut dengan air setelah makan/minum asam.

Retakan kecil pada gigi bisa membuka jalan ke saraf gigi dan menimbulkan ngilu. Apabila gigi kamu retak atau pecah, segera periksakan ke dokter gigi untuk penanganan sesuai dengan kondisi gigi kamu.

Lubang pada gigi yang dalam memungkinkan stimulus mencapai bagian dalam gigi. Gigi akan menjadi lebih sensitif dengan tekanan dan perubahan suhu. Pemeriksaan ke dokter gigi direkomendasikan untuk melihat perluasan gigi berlubang. Selanjutnya dapat dilakukan penambalan gigi atau perawatan saluran akar jika diperlukan.

Gusi yang turun membuat akar gigi terbuka, menyebabkan rasa nyeri karena akar yang terekspos dengan lingkungan di rongga mulut. Apabila rasa nyeri tak tertahankan, dapat dilakukan perawatan gusi jika diperlukan.

Stres bisa membuat orang menggertakkan gigi saat tidur, dan dapat menyebabkan aus atau terkikisnya lapisan pada gigi. Pada kondisi yang sudah parah, gigi akan menjadi lebih sensitif dan sering terasa ngilu. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Confi People bisa menggunakan pelindung gigi (night guard) saat tidur dan mengelola stres dengan baik.

Kebiasaan menggunakan pemutih gigi di rumah dengan dosis yang berlebihan dan terlalu sering dapat menyebabkan iritasi pada lapisan gigi. Konsultasikan prosedur pemutihan ke dokter gigi dan lakukan bleaching ke klinik gigi untuk prosedur pemutihan gigi atau bleaching yang lebih aman dengan dosis yang sesuai. 

 

Cara Mengatasi Gigi Sensitif di Rumah dan di Dokter Gigi

Berikut hal-hal yang bisa Confi People lakukan di rumah untuk mengatasi gigi sensitif:

  1. Menggunakan pasta gigi sensitif (mengandung potassium nitrate atau strontium chloride).
  2. Menghindari makanan yang terlalu ekstrim (terlalu panas, dingin, asam).
  3. Menggunakan sikat gigi berbulu lembut.
  4. Menghindari menyikat gigi langsung setelah makan asam. Tunggu terlebih dahulu selama kurang lebih 30 menit setelah makan.

 

Jika rasa ngilu berlangsung lebih dari seminggu, semakin parah, atau disertai nyeri saat mengunyah makanan, segera konsultasikan ke dokter gigi untuk diperiksa lebih lanjut penyebab gigi sensitifnya.  Kadang penyebab gigi ngilu bisa lebih serius dari yang kita kira.

Berikut perawatan yang mungkin disarankan oleh dokter gigi untuk mengatasi gigi ngilu: 

  1. Perawatan aplikasi fluoride untuk memperkuat lapisan terluar gigi.
  2. Penambalan gigi jika ada gigi yang berlubang.
  3. Perawatan saluran akar gigi apabila ada gigi berlubang yang sudah mencapai saluran akar gigi.
  4. Perawatan gusi untuk menutup akar gigi yang terekspos.

 

Kesimpulan

Gigi sensitif bisa disebabkan banyak hal, mulai dari makanan penyebab gigi sensitif, kebiasaan menyikat gigi, hingga stres. Dengan memahami penyebab gigi sensitif dan ngilu serta menerapkan cara mengatasi gigi sensitif yang tepat, kamu bisa kembali menikmati makanan favorit tanpa rasa nyeri.

 

Referensi:

  1. Mat Lazin, M. A., Wan Zainon, W. N., Humayun, A., Madawana, A. M., Hassan, A., Zhang, Y., & Awang Nawi, M. A. (2024). Factors Influencing Tooth Sensitivity: Insights From the Hospital Universiti Sains Malaysia Using Bootstrap-Enhanced Ordinal Regression. Cureus, 16(7), e64641. https://doi.org/10.7759/cureus.64641 
  2. Clark, D., & Levin, L. (2016). Non-surgical management of tooth hypersensitivity. International dental journal, 66(5), 249–256. https://doi.org/10.1111/idj.12247
  3. Blaizot, A., Offner, D., Trohel, G. et al. Prevalence of sensitive teeth and associated factors: a multicentre, cross-sectional questionnaire survey in France. BMC Oral Health 20, 234 (2020). https://doi.org/10.1186/s12903-020-01216-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *